BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Biologi yang dikaitkan dengan geografi memunculkan
biogeografi, yaitu ilmu yang mempelajari penyebaran makhluk hidup di atas
permukaan bumi serta hubungan-hubungannya dengan ruang dan waktu. Biogeografi ini
terbagi atas tiga disiplin ilmu yaitu geografi manusia (human geography), geografi hewan (zoogeography) dan geografi tumbuhan (plant geography = Phythogeography).
Geografi hewan adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari fenomena-fenomena dunia hewan dalam hubungannya
dengan kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.
Geografi hewan atau zoogeography, berasal dari zoology
(ilmu hewan) dan geografi. Zoology merupakan cabang ilmu hayat (biologi) yang
mempelajari kehidupan hewan (binatang). Sedang Geografi adalah ilmu yang
mempelajari perbedaan maupun persamaan geosfer dengan sudut pandang
kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan. Dengan demikian
zoogeography atau geografi hewan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
fenomena-fenomena dunia hewan dengan kondisi dan keadaannya di permukaan bumi
dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan
seperti batas-batas distribusi, zonasi, radial distribusi, kawasan distribusi
dan lain-lain.
Dalam suatu lingkungan ataupun wilayah tertentu selalu
terjadi interaksi dan antar aksi populasi suatu spesies dengan spesies lainnya.
Baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian terjadilah suatu
kehidupan komunitas atau kelompok suatu bentuk bentuk kehidupan. Di dalam
komunitas tersebut selalu terdapat komponen-komponen flora, fauna, dan
mikroorganisme maupun manusia.
Suatu makhluk hidup, tidak hanya tergantung pada makhluk
hidup yang lain, namun juga tergantung pada makhluk yang tidak hidup
(lingkungan fisik). Komunitas atau kelompok suatu bentuk kehidupan bersama
dengan lingkungan fisiknya sebagai wadah atau tempat kehidupannya, selalu
menciptakan suatu bentuk ekosistem.
Dalam perkembangan suatu komunitas biasanya terdapat suatu proses siklus
perkembangan, maupun mutasi dan modifikasi, sebab adanya variasi-variasi atau
intervensi-intervensi lingkungan yang memberi seleksi alamiah. Seleksi tersebut
dapat berupa rintangan, halangan saingan (competition), dominasi, pergerakan
(penyebaran) atau migrasi dan seterusnya.
Mempelajari geografi hewan dan tumbuhan tidak terlepas
dari seorang ahli yang bernama Alfred Russel Wallacea (1823 – 1913) yang
mempelopori penelitian secara modern tentang geografi hewan. Dia menggambarkan
suatu garis khayal yang merupakan pembatas dari penyebaran tempat hidup hewan
atas enam wilayah (kawasan) seperti:
a. Neartik
b. Neotropikal
c. Paleartic
d. Ethiopian
e. Oriental (Asiatik)
f. Australic
Khusus di wilayah Indonesia Wallacea membagi menjadi tiga berdasarkan ciri
tumbuhan dan hewannya maupun ciri-ciri geologi struktur yaitu wilayah Indonesia
Barat, yang berciri Asiatik, Wilayah Peralihan dan Wilayah Indonesia Timur yang
bersifat Australik.Lingkungan makhluk hidup ada dua jenis yaitu lingkungan
biotik dan lingkungan fisik.
Semua makhluk hidup dituntut untuk dapat menyesuaikan kedua lingkungan
tersebut. Untuk dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan tersebut yaitu
fisikal adaptation dan social adaptation. Adapun jenis-jenis lingkungan abiotik
antara lain: tanah, udara, air, temperatur dan sinar matahari.
Habitat hewan dapat digolongkan menjadi habitat darat, laut, air tawar dan
udara. Habitat darat dapat digolongkan menjadi: habitat padang rumput (steppa),
habitat hutan tropis basah, habitat hutan musim, habitat hutan homogen dan
habitat tundra.
Para ahli geografi hewan berpendapat bahwa mempelajari penyebaran
(distribusi) hewan adalah dengan metode pendekatan asumsi, bahwa kecuali untuk
faktor-faktor tertentu, sebenarnya tiap spesies hewan itu seharusnya berada di
mana-mana. Namun oleh karena faktor-faktor tertentu, maka keberadaan hewan di
suatu daerah tidak dimungkinkan. Faktor tersebut antara lain tidak adanya
adaptabilitas.
B.Rumusan Masalah
2. Bagaimana syarat hidup dari belut listrik?
3. Apakah belut listrik dapat bertahan diluar air ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui cara belut menghasilkan aliran listrik.
2. Untuk mengetahui bagaimana syarat hidup atau habitat hidup dari belut
listrik
3. Untuk mengetahui apakah belut listrik dapat bertahan diluar air.
BAB II
PEMBAHASAN
Sidat listrik
atau belut listrik (Electrophorus
electricus) adalah sejenis ikan air tawar yang dapat menghasilkan aliran
listrik kuat (sampai 650 volt) untuk berburu dan
membela diri. Walaupun disebut sidat atau belut, ia termasuk
anggota ordo Gymnotiformes, yang tidak mencakup keduanya.Sidat listrik biasa ditemukan di
Sungai Amazon dan Sungai Orinoko
serta daerah-daerah di sekitarnya. Ia bisa tumbuh hingga panjang 2,5 m (8,2
kaki) dan berat 20 kg (44 pound), walaupun biasanya ukuran rata-ratanya adalah
1 m.
Anatomi
Belut listrik
memiliki tubuh berbentuk bulat panjang sedangkan kepalanya pipih. Umumnya tubuh
belut listrik bagian atas berwarna hijau tua atau keabu-abuan, atau kecoklatan
dan tubuh bagian bawah berwarna kekuningan atau oranye. Belut listrik jantan
dewasa memiliki lebih warna gelap pada perut. Belut listrik bisa mencapai
ukuran yang sangat besar, dengan panjang melebihi 2,5 meter dan berat mencapai
20 kg.Ikan ini tidak memiliki sisik. Mulut nya berbentuk persegi, dan berada
tepat di ujung moncong. Belut listrik tidak mempunyai gigi. Matanya sangat
kecil dibandingkan dengan ukuran kepalanya. Sirip dubur memanjang hingga ke
ujung ekor.
Habitat
Belut listrik hidup
di sungai keruh dan genangan dari Amazon dan lembah sungai Orinoco Amerika
Selatan. Ikan ini banyak terdapat di sekitar di perairan Guatemala, Argentina
dan pulau Karibia Trinidad. Belut listrik menyukai tempat yang berlumpur dan
berair tenang.
Menghasilkan Listrik
Ikan air tawar yang
terkenal ini mendapatkan nama “belut listrik” dari muatan listrik besar yang
dapat dihasilkannya. Tubuh mereka berisi organ-organ listrik dengan sekitar
6.000 sel khusus yang disebut “electrosit” yang menyimpan daya listrik seperti
baterai kecil. Sel-sel listrik tersebut berada di sepanjang tubuh belut listrik
yang memberikan muatan positif di kepala dan muatan negatif di ekor. Semakin
panjang ukurannya maka
semakin banyak sel-sel listrik yang dimilikinya.Ketika terancam atau menyerang
mangsanya, sel-sel ini akan melepaskan tegangan listrik secara bersamaan,
memancarkan kejutan minimal 600 volt, jauh lebih besar dari voltase listrik di
rumah kita yang hanya 110 atau 220 volt.Belut listrik menggunakan tegangan
listrik untuk mendeteksi dan menyetrum mangsa atau musuhnya. Belut listrik juga
menggunakan medan listrik sebagai alat bantu navigasi dan untuk berinteraksi
dengan sesama belut listrik di air yang keruh berlumpur.
Menghirup Udara Langsung dari Atmosfer
Belut listrik
bernapas dengan menghirup udara atmosfer sehingga mereka harus sering naik ke
permukaan air. Ikan ini akan naik ke permukaan setiap 10 menit atau lebih.
Hampir 80% dari oksigen yang digunakan oleh ikan yang diambil dengan cara ini.
Bertahan Hidup Di Luar Air
Belut listrik dapat
bernapas langsung di luar air. Meskipun sejatinya ia adalah termasuk ikan,
hewan ini dapat bertahan hidup di luar air selama beberapa jam sampai beberapa
hari asalkan kulit mereka tetap lembab.
Karnivora
Belut listrik
adalah predator, makanan utamanya adalah ikan lain yang lebih kecil, tetapi ia
juga memangsa amfibi dan bahkan burung-burung dan mamalia kecil. Belut listrik
tidak memiliki gigi, sehingga ia hanya mencari mangsa yang cukup kecil untuk
ditelan secara utuh.Belut listrik merupakan hewan nokturnal. Nokturnal artinya
hewan yang aktif di malam hari. Belut listrik tidak bisa melihat dengan baik.
Tubuh mereka mengkompensasi pengelihatan yang buruk tersebut dengan memproduksi
medan listrik tegangan rendah yang membantu mereka untuk bermanuver di sungai
dan danau yang gelap dan berlumpur. Medan listrik ini juga membantu ikan ini
berburu mangsa yang bersembunyi di air keruh.
Apakah Belut Listrik Berbahaya ?
Sengatan listrik
dari belut listrik seekor belut listrik diketahui dapat melumpuhkan seekor kuda
atau buaya. Namun demikian, belut listrik tidak agresif; ia akan menghasilkan
kejutan listrik secara maksimal ketika terkejut atau terganggu.Belut listrik
muda menghasilkan voltase yang lebih kecil (sekitar 100 volt). Belut listrik
mampu mengendalikan besarnya tegangan listrik yang dihasilkan tergantung
keperluan. Saat terganggu, ia mampu menghasilkan guncangan ini listrik
terputus-putus selama satu jam lebih secara terus menerus.
Kematian manusia akibat sengatan belut listrik sangat jarang terjadi. Namun, beberapa setruman belut listrik dapat menyebabkan kegagalan pernapasan atau jantung, dan diketahui memang ada orang yang tenggelam di perairan dangkal setelah terkena setruman hewan ini.
Kematian manusia akibat sengatan belut listrik sangat jarang terjadi. Namun, beberapa setruman belut listrik dapat menyebabkan kegagalan pernapasan atau jantung, dan diketahui memang ada orang yang tenggelam di perairan dangkal setelah terkena setruman hewan ini.
Reproduksi
Pada musim kemarau,
belut listrik jantan akan membuat sarang dari air liurnya. Di sarang inilah
belut listrik betina akan meletakkan telurnya. Dalam satu sarang belut listrik
betina akan bertelur mencapai ribuan telur.
Kehidupan di Alam
Belut listrik bukan
hewan yang terancam punah, dan penangkapan di alam tidak dilarang. Belut
listrik adalah hewan yang mudah ditemui di habitatnya. Belut listrik dapat
hidup sampai berumur 15 tahun di habitatnya.
Klasifikasi Ilmiah
Berikut klasifikasi ilmiah belut listrik:
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas Super: Osteichthyes
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Gymnotiformes
Famili: Gymnotidae
Genus: Electrophorus
Spesies: E. electricus
Nama binomial: Electrophorus electricus
Berikut klasifikasi ilmiah belut listrik:
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas Super: Osteichthyes
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Gymnotiformes
Famili: Gymnotidae
Genus: Electrophorus
Spesies: E. electricus
Nama binomial: Electrophorus electricus
Beberapa
ratus spesies ikan memiliki organ penghasil listrik, namun hanya sedikit yang
dapat menghasilkan daya listrik yang kuat. Organ penghasil listrik yang
dimiliki oleh kebanyakan ikan tersusun dari sel saraf dan sel otot yang telah
mengalami perubahan penting.Bentuk organ listrik seperti piringan kecil yang
memproduksi lendir disebut elektrosit, tersusun dan menyatu di bagian atas dari
susunan lain yang sejajar. Pada umumnya, semua piringan menghadap arah yang
sama yang memuat 150 atau 200 piringan setiap susunannya.
Misalnya,
pada ikan torpedo terdapat 140 sampai 1000 piringan listrik pada setiap kolom.
Pada ikan torpedo yang sangat besar, jumlah seluruh piringan sampai setengah
juta.Prinsip kerja piringan listrik ini mirip dengan cara kerja baterai. Ketika
ikan beristirahat, otot-otot yang tidak berhubungan belum aktif. Namun jika
menerima pesan dari saraf, akan segera bekerja secara serentak untuk
mengeluarkan daya listrik.
Pada
saat itu, voltase semua piringan listrik atau elektrosit menyatu, sehingga
mampu menghasilkan daya listrik sampai 220 volt pada ikan torpedo atau sampai
650 volt pada belut listrik.Pada umumnya semua spesies ikan tawar hanya
menghasilkan listrik ringan, kecuali sembilang listrik dan belut listrik. Ikan
listrik yang hidup di laut memiliki tenaga listrik yang lebih kuat dan
berbahaya, karena air laut mengandung garam yang membuat dirinya lebih tahan
terhadap arus listrik. Posisi dan bentuk organ listrik ini bervariasi
tergantung pada spesiesnya.
Selain
ikan yang dipersenjatai dengan muatan listrik potensial, ada jenis ikan lain
pula yang menghasilkan sinyal bertegangan rendah 2 hingga 3 volt. Jika
ikan-ikan ini tidak menggunakan sinyal listrik lemah semacam ini untuk berburu
atau mempertahankan diri, lalu digunakan untuk apa?
Ikan
ini memanfaatkan sinyal lemah ini sebagai alat indera. Tuhan menciptakan sistem
indera dalam tubuh ikan ini, yang menghantarkan dan menerima sinyal-sinyal
tersebut.
Ikan ini menghasilkan pancaran listrik dalam suatu alat
khusus di ekornya. Listrik ini dipancarkan melalui ribuan pori-pori di punggung
makhluk ini dalam bentuk sinyal yang untuk sementara menciptakan medan listrik
di sekitarnya.Benda apapun dalam medan ini membiaskannya, sehingga ikan ini
mengetahui ukuran, daya alir dan gerak dari benda tersebut. Pada tubuh ikan
ini, ada pengindera listrik yang terus menentukan medan ini seperti halnya
radar.Pendeknya, ikan ini memiliki radar yang memancarkan sinyal listrik dan
menerjemahkan perubahan pada medan yang disebabkan oleh benda yang menghambat
sinyal-sinyal di sekitar tubuhnya. Ketika kerumitan radar yang digunakan oleh
manusia masih kita kembangkan, penciptaan mengagumkan dalam tubuh ikan seperti
ini akan menjadi jelas.
Bentuk tubuh belut listrik
unik, hampir 7/8 bagian tubuhnya berupa ekor. Di bagian ekor inilah terdapat
baterai-baterai kecil berupa lempengan-lempengan kecil yang horizontal dan
vertikal. Jumlahnya sangat banyak, lebih dari 5.000 buah.Tegangan listrik tiap
baterai kecil ini tidak besar, tetapi kalau semua baterai dihubungkan secara
berderet (seri), akan diperoleh tegangan listrik sekitar 600 volt (bandingkan
dengan batu baterai yang hanya 1,5 volt).Ujung ekor bertindak sebagai kutub
positif baterai dan ujung kepala bertindak sebagai kutub negatif. Belut listrik
dapat mengatur hubungan antara baterai kecil dalam tubuhnya itu untuk mendapat
tegangan listrik kecil dan tegangan listrik besar.
Untuk navigasi, belut listrik hanya membutuhkan
tegangan listrik yang kecil. Tetapi ketika berhadapan dengan musuh atau
mangsanya, belut listrik akan memberikan tegangan semaksimal mungkin melalui
kepala dan ekornya yang ditempelkan pada tubuh musuh atau mangsanya itu.Arus
listrik sekitar 1 ampere yang ditimbulkan oleh tegangan listrik yang tinggi ini
akan mengalir dan membunuh mereka. Namun hewan lain tidak terganggu karena
mereka tidak bersentuhan langsung dengan ekor dan kepala belut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar