Selasa, 03 November 2015

Peternakan Kelinci



Prakata
Sebuah hobi jika ditekuni secara sungguh-sungguh maka bisa mendatangkan manfaat yang berganda.Selain kegemaran dapat tersalurkan, keuntungan pun bisa diraih.Seperti halnya ternak kelinci.
Kelinci merupakan salah satu jenis ternak non ruminansia.Kelinci banyak dipelihara oleh peternak sebagai pekerjaan sampingan.Pada umunya, ternak kelinci dimanfaatkan sebagai ternak hias karena tingkah lakunya yang menggemaskan sehingga di anggap lucu.
Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi.Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa.Kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha.Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu).
Ternak kelinci jika di ternakan secara baik akan memberikan prospek yang baik. Sehingga kami melakukan Observasi ke Peternakan kelinci yang bertujuan untuk menambah wawasan agar dikemudian hari bisa bermanfaat.

   
Bab I

A.   Pendahuluan
Vertebrata merupakan sekelompok hewan yang memiliki ruas tulang belakang. Hewan vertebrata ini merupakan subfilum terbesar dari Chordata. Hewan vertebrata ini terbagi atas lima kelas yaitu, Pisces, Amphibi, Reptil, Aves dan Mamalia.
Kelinci adalah hewan mamalia dari famili leporidae, kelinci merupakan mamalia kecil dengan daun telinga yang besar, memiliki ekor pendek dan tubuh yang di tutupi oleh rambut.Kelinci terbagi atas dua jenis, jenis yang pertama adalah kelinci bebas dan yang kedua adalah kelinci peliharaan, yang kami jadikan sebagai bahan observasi adalah jenis kelinci peliharaan, karena kelincii peliharaan ini memiliki kekhasan selain lucu dapat dijadikan hobi dan modal usaha.
Kelinci peliharaan memiliki banyak ras dan banyak jenisnya di antaranya jnis kelinci Angora, Lop, Flemish giant.Kelinci anggora identik dengan jenis bulunya, kelinci Lop identik dengan ukurannya yang mini dan lucu sedangkan kelinci Flemish giant identik dengan ukuran yang sangat besar berkisar 13 kg.

B.   Tujuan
Observasi yang kami lakukan bertujuan untuk mengetahui jenis kelinci apa saja yang bisa diternakan dan bagaimana cara perawatannya.

C.   Manfaat
Manfaat dari dilakukannya Observasi ini yaitu agar kami dapat mengetahui cara pemeliharaan, perawatan, serta dapat menggali ilmu yang berawal dari sebuah hobi menjadi sesuatu yang menguntungkan.

Bab II
Pembahasan
A.   Karakteristik Kelinci
Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae  yang dapat ditemukan dibanyak bagian bumi. Dulunya hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa.Kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha.Ordo ini dibedakan menjadi 2 famili, yakni Octhonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu).Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijnte yang berarti “anak kelinci”.Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat nusantara mulai mengenali kelinci saat masa kolonial, padahal di pulau Sumatera ada satu spesies asli kelinci Sumatera (Nesolagus netscheri) yang baru ditemukan pada tahun 1972 (Wikipedia.2011).
Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus). Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.
Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis kelinci jawa (Lepus negricollis) dan kelinci Sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jawa diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Kelinci yang paling banyak diminati yaitu Lop, Nederland dwarf, Polish, Angora, Blanc de Hotot, Dutch, Chinchilla, Silver Martin, New Zealand White, Flemish Giant, dan Tan. Sebagai penghasil fur (bulu), misalnya rex, angora dan silver.Sebagai penghasil daging dan kulit, yaitu New Zealand White, Caroline, Flemish, dan Chinchilla.Selain manfaat tersebut kotoran dan urine dari semua jenis kelinci dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami yang saat ini masih sangat terbatas namun sangat diminati oleh penggemar tanaman hias.Masyarakat mengenal kelinci dalam 2 kategori, yaitu kelinci potong dan kelinci hias yang terdiri dari beragam ras.Namun Kelinci yang ada dipeternakan yang kami kunjungi hanya ada empat jenis yaitu angora, Flemish Giant, Fuzzy Lop dan Kelinci biasa (Jawa).
Berikut Siklus hidup dari kelinci :
  • Masa hidup: 5 - 10 tahun
  • Masa produksi: 1 - 3 tahun
  • Masa bunting: 28-35 hari (rata-rata 29 - 31 hari)
  • Masa penyapihan: 6-8 minggu
  • Umur dewasa: 4-10 bulan
  • Umur dikawinkan: 6-12 bulan
  • Masa perkawinan setelah beranak (calving interval): 1 minggu setelah anak disapih.
  • Siklus kelamin : Poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
  • Siklus berahi: Sekitar 2 minggu
  • Periode estrus : 11 - 15 hari
  • Ovulasi: Terjadi pada hari kawin (9 - 13 jam kemudian)
  • Fertilitas: 1 - 2 jam sesudah kawin
  • Jumlah kelahiran: 4- 10 ekor (rata-rata 6 - 8)
  • Volume darah: 40 ml/kg berat badan
  • Bobot dewasa: Sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor pemeliharaan.
 B.   Klasifikasi & Morfologi
      Tubuh kelinci (Lepusnigricollis)dibagi menjadi empat bagian yaitu:Caput (kepala), Cervix (leher), Truncus, (Badan) dan Cauda (Ekor). Pada caputterdapat rima oris (rongga mulut), vibrisae, nares,organo visus dan telinga yang panjang.
      Kelinci termasuk anggota dari kelas Mamalia sehingga Memiliki kelenjar mammae (merupakan modifikasi kelenjar peluh) untuk menyusui anaknya. Mempunyai telinga yang panjang dan kaki belakang yang lebih panjang dari pada kaki depan. kelinci termasuk hewan tetrapoda yang memiliki 4 anggota gerak berupa kaki.Telinga luar (pinnae) lebar. Mata besar, dengan membran niktitans. Bibir lembek dan fleksibel.Disekitar moncong ada rambut-rambut panjang (vibrisae).Kaki depan lebih kecil dari kaki belakang. Ekor pendek.Anus dibawah ekor.Lubang urogenital disebelah anterior anus. (Sarwono. 1985)
Menurut Kartadisastra (1995). Kaki belakang panjang dan kuat, digunakan untuk melompat. Jari-jari kaki depan berjumlah 5 jari dan kaki belakang terdapat 4 jari. Kulit tubuh berambut lebat, menutup hampir seluruh tubuh. vibrisae ditemukan diujung moncong yang mana berfungsi sebagai rambut peraba. Pada hewan ini terdapat 4-5 pasang puting susu di ventrum yang terdapat pada hewan betina. 
Kelinci yang terdapat pada peternakan yang kami kunjungi memiliki klasifikasi sebagai berikut :
-          Kelinci Jawa
Filum                    : Chordata
Kelas                    : Mamalia
Ordo                    : Lagomorpha
Famili                   : Leporidae
Genus                   : Lepus
Spesies                  : Lepus negricollis
     
Warna bulu yang dimiliki pada spesies ini yaitucokelat perunggu kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat Kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4 kg. Sedangkan Kelinci sumatera, merupakan satu-satunya ras kelinci yang asli Indonesia. Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus) (Wikipedia.2011).
-          Kelinci Anggora
Filum                    : Chordata
Kelas                    : Mamalia
Ordo                    :Lagomorpha
Famili                   :Leporidae
Genus                   :Ocryctolagus
Spesies                  : Cuniculus sp
            Kelinci Angora adalah salah satu jenis kelinci peliharaan tertua, berasal dari Ankara, Turki, yang pertama kali ditemukan dan dibawa oleh pelaut Inggris.Di Indonesia kelinci jenis angora banyak diminati sebagai kelinci hias. Warna bulu yang dimilikinya bervariasi dari putih, coklat, hitam, hitam putih, agouti, bintik-bintik putih, abu-abu, oranye, dan campuran atau kombinasi dari warna-warna tersebut.
      Kelinci anggora memiliki ciri bulu yang tebal dan lembut diseluruh bagian permukaan tubuhnya. Selain itu terdapat ciri lain, yaitu adanya bulu yang tumbuh di ujung telinga dan kaki depan, bersamaan dengan bulu panjang yang terdapat di tubuhnya. Kelinci ini memiliki temperamen yang lembut, tetapi tidak cocok untuk orang yang tidak suka menyisiri binatang peliharaannya.   Ketika umur dewasa berat badan mereka bisa mencapai berat 2,0 kg–4,0 kg baik jantan maupun betina, dan berumur 5-7 tahun tergantung jenis dari anggoranya. Jumlah anak maksimal dalam satu kali melahirkan sebanyak 6 ekor.Pertumbuhan bulunya yang sangat cepat yakni 2.5 cm per bulan, sehingga harus rajin mencukurnya 6-8 cm setiap tiga bulannya agar bulunya tidak menggumpal.
-          Kelinci Flemish Giant
Filum                    : Chordata
  Kelas                    : Mamalia
  Ordo                    : Lagomorpha
  Famili                   : Leporidae
  Genus                  : Flemish
  Spesies                 : Flemish giant
     Kelinci Flemish Giant termasuk jenis “raksasa” karena tubuhnya yang besar sekali untuk ukuran kelinci pada umumnya, beratnya dapat mencapai 13 kg. Kelinci ini dengan pakan khusus beratnya pernah mencapai 22,23 kg dan masuk Guinness World Records.Awalnya kelinci flemish giant hanya dikembangkan di Inggris untuk memenuhi permintaan akan daging kelinci di negara tersebut. Kemudian kelinci ini menyebar ke seluruh dunia, karena kebutuhan akan daging kelinci membuat kelinci jenis ini digemari dan diternakan secara besar-besaran di berbagai negara.Walaupun jenis kelinci Flemish Giant ini pada umumnya diambil dagingnya, namun di Indonesia cenderung sebagai kelinci peliharaan atau kelinci hias, khususnya bagi yang menyukai pada bentuk tubuhnya yang besar.
      Ciri-ciri umum dari flemish giant adalah mempunyai badan yang panjang (saat dewasa lebih dari 51 cm), dan besar, bertulang tebal, dan dada penuh berisi. Kepala lebar, telinga panjang dan tebal serta berdiri (saat dewasa panjang telinga lebih dari 15 cm), serta mempunya kaki yang besar, panjang dan kokoh.Warna dari kelinci flemish giant yang diakui adalah hitam, biru, coklat kuning muda (fawn), abu-abu terang, seperti pasir (sandy), abu-abu besi (steel grey), dan putih. (Wikipedia.2011).

-          Kelinci Fuzzy Lop
Filum                    : Chordata
  Kelas                    : Mamalia
  Ordo                    : Lagomorpha
  Famili                   : Leporidae
  Genus                  : Lop
  Spesies                 : Fuzzy lop
            Kelinci Fuzzy Lop atau lengkapnya American Fuzzy Lop adalah hasil persilangan kelinci Holland Lop dan kelinci French Angora.Kelinci cantik ini begitu menggemaskan dan menarik dengan telinga panjangnya yang mirip kambing kecil. Kerap ditemukan di ajang kontes dengan pembawaannya yang jinak makanya banyak orang ingin merawatnya.Untuk perawatan jenis kelinci ini memang mesti sabar dan telaten sebab jika bulu-bulu tubuhnya itu kusut bakal tampak jelek. Jenis bulunya sendiri hampir mirip bulu kelinci jenis Angora.
Ciri khas yang dimiliki oleh Fuzzy Lop dibanding varian kelinci lain adalah pada bentuk tubuh, leher, telinga dan bulunya. Leher si Fuzzy Lop ini terlihat lebih pendek dengan tampilan telinga menjuntai ke bawah hingga kedua pipi. Perawakannya agak bulat dan mungil, bobot rata ratanya sekitar 3,5 sampai 4 pon. Model kepalanya bulat dan muka berpotongan datar.Hidung tak begitu menonjol. Bulu yang tumbuh pada Fuzzy Lop pun lain dengan umumnya kelinci lain yaitu tak terlalu tebal dan panjang. Sangat berbeda dengan bulu yang dimiliki kelinci varian Angora.Jika diraba, bulu Fuzzy Lop tak begitu halus, agak kasar malah.Ciri itu lah yang mengakibatkan masyarakat menyebutnya dengan Fuzzy. Kelinci Fuzzy Lop sendiri mempunyai hampir 19 ragam warna bulu. Bulunya bisa tumbuh cukup panjang namun tidak akan lebih dari 1,5 sampai 2 inch. (Manshur. 2011)

C.   Anatomi
1.Sistem syaraf
           Sistem syaraf terdiri atas dua bagian yaitu, syaraf pusat dan syaraf perifer.Dan sebagai pusat adalah otak dan medula spinalis (sumsum tulang belakang). Sistem syaraf pusat memiliki tugas untuk mengolah informasi yang masuk, otak depan untuk membau, otak tengah untuk melihat, dan otak belakang untuk mendengar. Sedangkan pada sistem syaraf tepi (perifer) memiliki fungsi untuk mengumpulkan informasi yang berbentuk rangsangan listrik (impuls) dari berbagai organ dalam dan luar untuk disampaikan pada syaraf pusat, juga membawa impuls dari syaraf  menuju pusat motorik tubuh.
2.  Sistem Rangka
            Skeleton sebagian besar terdiri atas tulang keras dan tulang rawan pada permukaannya sambung menyambung pada bagian tertentu.Disamping tulang rawan terdapat tulang membran dan kadang-kadang tendon tertentu yang berisi sel-sel tulang dikenal sebagai ossemoidus.Rangka dan otot memepunyai hubungan kerja sama yang erat dengan otot. Bahan rangka dibina atas 3 komponene, yaitu : tulang, tulang rawan dan jaringan pengikat.
            Sistem skeleton pada kelinci sama seperti pada mamalia lainnya (termasuk manusia). Pada setiap rahang terdapat gigi seri (insisipus), 2 buah di atas dan satu buah dibawah, gigi taring (caninus) tidak terdapat pada kelinci, gigi premolar (3 buah di atas dan 2 buah dibawah), gigi molar (3 buah di atas dan 3 buah di bawah).
3.  Sistem otot
      Kelinci memiliki 3 macam otot, yaitu : otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot lurik memiliki miofibril yang tampak memantulkan cahaya berselang-seling, gelap terang berjejer teratur membentuk seperti pita vertikal terhadap poros otot, sehingga disebut otot lurik.Sel otot polos berbentuk gelendong.Sel bertetangga yang dihubungkan dengan junctional compleks, sekeliling sel ada selaput jaringan pengikat endomisium.Otot jantung dibina atas otot, lurik, bercabang-cabang dan bertemu dengan serat tetangga, sehingga secara keseluruhan terbentuk jalinan serat otot.Terdapat pada jantung.Persyarafan : autonom, tak dibawah kesadaran atau kemauan (involunter).
4.  Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan makanan pada kelinci  terdiri dari saluran-saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, pharynk, esophagus, ventriculus, intestinum dan berakhir di anus.Rongga mulut pada kelinci dibentuk oleh atap dan dasar, atap terdiri atas palatum durun yang berupa langit-langit keras disebelah anterior dan palatum molle yang merupakan langit-langit lunak dan didalam rongga mulut terdapat gigi yang tertanam dalam alveolus (lubang dalam rahang). Gigi pada kelinci berfungsi untuk memotong atau mengerat makanan. Pharynk berfungsi untuk rongga dibelakang mulut yang merupakan persimpangan jalan makanan dari jalan respirasi. Oesophagus merupakan pipa musculus yang sempit yang menembus diafragma masuk ke dalam abdomen.Ventriculus merupakan kantong sebagai lanjutan dari oesophagus yang dapat dibedakan atas cardia, pylorus yang bersambung dengan deodenum dan fundus. Selain itu terdapat juga kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, menghasilkan saliva yang mengandung enzim-enzim pencernaan. Kelenjar empedu dikeluarkan oleh hati, pankreas menghasilkan hormon insulin dan kelenjar pencernaan
      Lidah mempunyai papila perasa.Terdapat 4 pasang kelenjar ludah, yaitu parotid, infraorbital, submaxilari dan sublingual. Terdapat kandung empedu dengan saluran getah pankreas yang bermuara kedalam  duodenum. Sekum (caecum) bedar berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm dengan apendiks fermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari.                            
5.  Sistem pernafasan
      Paru-paru mamalia berada dalam rongga dada, yang dapat dibesarkan atau disempitkan, sehingga udara dapat keluar masuk.Percabangan pada paru-paru masih mengalami percabangan-percabangan lagi, sehingga percabangan yang terkecil tidak lagi diperkuat oleh cincin tulang rawan dan berakhir pada ujung yang buntu disebut alveolus yang berfungsi memperluas permukaan paru-paru, sehingga memperbesar kemungkinan mengadakan pertukaran udara pernafasan oleh kapiler-kapiler pada dinding alveolus.
Urutan jalannya pernafasan pada kelinci adalah :
a.       Nares eksterna (Lubang hidung luar)
b.      Cavum nasalis (rongga hidung)
c.       Nares internal (lubang hidung dalam)
d.      Pharink (tekak)
e.       Larynk (jakun)
f.        Trachea (tenggorok)
g.       Bronchus (cabang dari trachea)
h.      Bronchiolus (cabang dari brochus)
i.        Alveolus (kantong udara)
6.  Sistem Peredaran Darah
            Menurut Sri lestari (2010), sistem peredaran darahnya memiliki 3 komponen, yaitu berupa jantung, pembuluh dan darah. Karakteristik yang paling menonjol pada kelinci adalah percabangan lengkung aorta menjadi arteri innominator dan arteri subklavia kiri.Arteri innominator juga bercabang menjadi 3, yaitu arteri subklavia kanan, arteria karotis kanan, dan arteri karotis kiri.Rongga jantung pada kelinci terpisah secara sempurna oleh sekat membujur, menjadi rongga jantung kiri dan kanan. Rongga jantung kiri mengandung darah yang kaya dengan oksigen yaitu oksigen dari darah arteri. Rongga jantung yang berisi darah yang mengadung karbondioksida adalah vena. Masing-masing rongga tadi tersekat lagi menjadi serambi jantung dan bilik jantung yang saling berhubungan dengan katub atau kleb.Sistem peredaran darah pada kelinci merupakan sistem peredaran darah tertutup.
 Pembuluh darah dibagi atas :
a.       Pembuluh nadi
b.      Pembuluh balik
c.       Pembuluh kapiler
d.      Pembuluh limfa
7.Sistem ekskresi
Organ ekskresi pada kelinci  yaitu berupa sepasang ginjal (unipapila) yang terletak didaerah lumbalis sebelah atas peritonium. Cairan urin akan keluar dari masing-masing ginjal ke bawah melalui pembuluh ureter dan ditampung sementara dalam vesika urinaria yang berkontraksi sehingga urin akan keluar melalui pembuluh uretra. Urin pada kelinci juga banyak mengandung kalsium karena pengaruh makanannya dan dapat berubah warnanya yang  dipengaruhi oleh makanannya. Pada mamalia ginjal adalah sepasang organ berbentuk biji kacang merah.Urin keluar meninggalkan ginjal melalui ductus yang disebut ureter.Kedua ginjal tersebut mengosongkan isinya kedalam kandung kemih (urinary bladder).Selama urinasi urin meninggalkan tubuh dari kandung kemih melalui saluran yang di   sebut uretra.
8.Sistem reproduksi
Fertilisasi pada kelinci terjadi secara internal.Testis terkandung dalam saku krotal.perkembangan embrio terjadi di dalam uterus.Plasenta kelinci terbentuk dari persatuan antara korion dan allantois. Lama kandungan (gestasi) 30 hari. Mungkin sampai ada 10 buah yang terjadi simultan.Kelinci dewasa secara seksual berumur 3 bulan.
Kelinci terkenal karena sistem reproduksinya yang betina berevolusi segera setelah senggama sehingga pembuahan terjamin.Selain itu kelinci betina mempunyai sistem reproduksi yang istimewa yaitu mampu mengandung 2 rumpun anak sekaligus karena memiliki rahim ganda.Pembuahan pada rahim yang 1 tidak menghalangi ovulasi pada rahim yang satunya lagi. Gejala ini di sebut superfetasi dan meskipun langka dianggap cukup sering terjadi (Manshur. 2011).
D.  Tahap Perikehidupan
1.  Dewasa kelamin
            Setiap ras kelinci memiliki dewasa kelamin berbeda-beda.Antara jantan dan betinapun memiliki dewasa kelamin yang berbeda.Kelinci betina memiliki dewasa kelamin lebih cepat dibandingkan dengan kelinci jantan. Kelinci tipe kecil (berbobot 0,9-2 kg), seperti ras Polish, Dutch, Nederland Dwarf, dewasa kelaminnya berkisar pada umur 3-4 bulan. Kelinci ini dipelihara terutama untuk dinikmati keindahannya sebagai hewan peliharaan  atau ternak hias. Kelinci tipe sedang (berbobot 2-4 kg), seperti ras New Zealand White, Californian, Carolina, Champagne d’Argent, EnglishSpot, dan  Simonoire. Dewasa kelaminnya berkisar pada umur 5-6 bulan.Kelinci ini dipelihara terutama untuk diambil dagingnya dandwiguna (daging dag fur-nya).
            Kelinci tipe berat (Berbobot 5-8 kg), seperti Giant Chinchilla, Flemish Giant,  dan CheckeredGiant, dewasa kelaminnya berkisar pada umur 7-8 bulan. Untuk kelinci yang lebih berat (berbobot 10-12 kg), dewasa kelaminya setelah umur setahun.Kelinci tipe berat umumnya dipelihara untuk dagingnya dan dwiguna (daging dan fur-nya). Berdasarkan ras dan kegunaanya, kelinci dapat diternak untuk lima tujuan,yaitu : penghasil wool (kulit bulu), daging,fancy (ternak kesayangan), dan dwiguna. Selain dilihat dari berdasarkan rasnya, kecepatanatau lambatnya dewasa kelamin juga dipengaruhi oleh factor kelamin itu sendiri, lokasi peternakan, pakan yang diberikan, dan system perkandangan.Kelinci jantan dan betina yang hidup bercampur jadi satu dalam kandang koloni akan lebih cepat dewasa kelaminya dibandingkan yang terpisah dalam kandangindividual. (Anonim.2009)
2.  Mengenal Jenis Kelamin
              Kelinci jantan dapat dibedakan dengan kelinci betina dengan mengamati alat kelaminya. Mengetahui secara jelas usia dan jenis kelamin setiap kelinci, sangat berarti bagi program pembiakan, kontrol mutu keturunan dan produktivitaspeternakan.Jenis kelamin kelinci bisa mulai dikenali setelah berumur tujuh hari dengancara memeriksa ’tonjolan’ alat kelaminya. Anak kelinci jantan memiliki tonjolanpanjang dan bulat dengan lekuk bulat ditengah.Anak kelinci betina tonjolanyaagak pendek dan ditengah terdapat vulva (celah) memanjang. Pada umumnya, peternak mulai membedakan jenis kelamin kelinci setelahanak keluar dari kotak sarang.Seleksi dan pemisahan antara kelinci jantan danbetina mulai dilakukan setelah anak kelinci disapih, sekaligus memindahkankelinci dalam kandang pembesaran. Sampai umur 1,5 bulan testis (buah pelir)kelinci belum terlihat. Setelah dewasa, kantong pelir jantan mulai tampak nyata.
3.  Program Kawin
               Kelinci yang sudah dewasa perlu diatur program kawinnya. Periksa data-datainduk kelinci berdasarka tipe, usia, dan ukuran fisiknya. Jangan mengawinkankelinci ketika usianya masih terlalu muda, karena bibit akan rusak dan tidak produktif. Kelinci jantan yang dikawinkan pada usia terlalu mudaakan kerdil. Hasil perkawinan sering gagal karena tidak menghasilkan kehamilan. Jika induk betina yang dikawinkan berhasil hamil, seringkali kondisi anak yang dilahirkan lemah atau cacat.
               Pejantan tua yang dipakai sebagai indukan, hasil perkawinanya seringkali kurang sukses menghasilkan kehamilan. Banyak peternak menggunakan sistembetina muda dengan pejantan tua, dan pejantan muda dikawinkan dengan betina tuayang masih produktif (Anonim.2010).
4.    Tanda-tanda Birahi 
            Dewasa kelamin pada kelinci tidakmempunyai tanda-tanda birahi yang teratur. Masa birahi betina muda kadang-kadang cukup lama, tetapi tidak mudah terlihat. Betina yang masih muda dapat dicoba untuk dikawinkan pada umur 5,5 bulan. Jika belum mau kawin, percobaan dilakukan kembali setiap 10hari sampai umurnya mencapai 6,5 bulan. Pada masa ini kelinci betina biasanya sudah dapat dikawin paksakan.
     
            Kelinci betina yang siap untuk kawin, tanda-tanda birahinya nyata, sering kali tampak gelisah. Jika didalam kandang tidak adapejantan, makaia akan berusaha bergabung dengan kelinci jantan yang terdapat padakandang berdekatan.ia menjadi suka menggosok-gosokkan dagunya pada sesuatu atau sesame betina. Valvanya basah, berwarna merah jambu atau merah.Ketika Valvaberwarna merah jambu atau merah, artinya kelinci betina berada pada masasubur namun ketika warnanya masih putih atau pucat, perkawinan akan gagal, bahkanmereka bisa berkelahi. Sebaiknya perkawinan ditunda 2-3 hari lagi, atau sampai Valva berwarna merah jambu.
               Kelinci betina yang sudah menunjukkantanda-tanda siap kawin, jika tidaksegera dikawinkan, sel telurnya masih tetap subur sampai sekitar dua minggu. Kemudian setelah itu, kesuburanya berangsur-angsur berkurang. Periode birahi tahap berikutnya terjadi saat sel telurnya kembali masak dan subur. Sel telur dapat dibuahi karena adanya rangsangan pejantan sewaktu terjadi proses perkawinan. Sel telur masak akan turun 10 jam kemudian sesudah kawin, sehingga siap dibuahi. Pengulangan perkawinan sekitar 8 jam kemudian baik sekali hasilnya, karena pembuahan sal telur akan berlangsung sekitar 1-2 jam setelah ovulasi (Manshur. 2011).
5.  Pejantan Ideal
            Aktifitas kelinci berlangsung pada malam hari.Perkawinanyapun sebaiknyadilakukan pada malam hari, pagi atau sore hari.Pada saat ini suhu udara sejuk, kondisi terbaik untuk segala aktifitas kelinci. Induk yang akan dikawinkan,selain dewasa kelaminya juga telah mencapai bobot ideal yang diperlukan.Seekor pejantan ideal dapat melayani 10 ekor betina. Umumnya dalam kandang koloni, sejumlah kelinci betina bercampur dengan pejantan. Idealnya 5 ekor betina dicampur dengan satu ekor pejantan didalam satu ruang kandang koloni. Dalam satu kandang koloni, tidak dibenarkan sampai ada dua pejantan. Keduanya akan berkelahi sampai salah satu diantara keduanya luka-luka atu cacatseumur hidup. Ketika berkelahi, pejantan cenderung merusak testis laawanya sampai tidak berfungsi.
 6.    Kawin Kandang
                 Cara mengawinkanya dapat denag memasukan kelinci betina kedalam kandang pejantan. Jika terjadipenolakkan, ganti dengan pejantan didalam kandang lain sampai diperolehpasangan yang disukai. Jika calon pasangan tak disukai, tak jarang si betinamenyerang jantan dengan garang.Setelah kelinci betinadimasukan kedalam kandang, pejantan akan menciumi mulut, hidung, dan kelamin betina sambil melompat-lompat dan berputar-putar, kadang-kadang disertai dengan suara mendengus.
            Betina yang siap untuk dikawini akan segera mengangkat pantat, melipatekornya keatas, dan akan berdiam diri menanti. Ia tidak akan menolak tubuhnyadinaiki pejantan untuk dikawini. Bila pejantan aktif, perkawinan segera berlangsung.
6.  Proses Kehamilan Gagal
                 Perkawinan tak selamanya menghasilkan kehamilan. Kegagalan dapat disebabkanoleh beberapa kemungkinan, antara lain umur kelinci sudah terlalu tua, suhuudara terlalu terlalu panas saat terjadi perkawinan, perubahan cuaca yang tidak menguntungkan, induk terlalu gemuk atau kondisi pejantan lemah. Kelinci yang berumur diatas tiga tahun termasuk tua. Pada kondisi tersebut kemampuan reproduksi sudah melewati masa produktif. Lebih-lebih kalau perawatandan pakan sehari-harinya jelek. Jika suhu udara tinggi, misalnya lebih dari 300 °C, sering terjadi penurunan berat badan secara drastis, sekaligus kemampuan reproduksinyapun juga turun. Pada suhu tinggi, kelinci pejantan sering mengalami kenaikan pH semen, penurunan pergerakan sperma, berkurangnya konsentrasi sperma dan jumlahsperma abnormal naik.
            Kelinci pejantan dewasa mengalami steril jika suhu udaramencapai lebih dari 300°C selama 4-5 hari berturut-turut. Meskipunkelinci pejantan tetap aktif, ketidaksuburan terus berlangsung sampai duabulan.Pejantan muda yang berumur 6-7 bulan tidak mudah steril pada suhu 30-320°C. Perubahan cuaca yang menguntungkan, yaitu perubahan udara dari panas ke dingin yang terlalu mendadak bisa mengakibatkan gagalnya kehamilan setelah kawin.
            Induk betina terlalu gemuk.Penyebabnya, lapisan lemak membungkus sel telursehingga sulit bertemu dengan sperma. Akhirnya gagal bunting.Induk betina sebaiknya dipuaskan beberapa hari untuk menghilangkan lapisan lemaknya. Pejantan yang terlalu sering dikawinkan, kondisinya lemah, sehingga sering mengalami kegagalan.
7.  Menentukan Kehamilan
                 Setelah proses perkawinan terjadi, peternak perlu memeriksa ternaknya. untuk mendeteksihasil perkawinan apakah menghasilkan kehamilan ataupun tidak. Cara yang dilakukan yaitu dengan meguji kembali, menelitiperkembangan perut dan memperhatikan nafsu makannya. Menguji kembali dilakukan seminggu setelah perkawinan.Cara ini dilakukandengan memasukan kembali kelinci betina ke dalam kandang pejantan yang pernahmengawininya. Jika ternyata menolak untuk dikawini, kemunkinan besar si betina telah hamil.
            Meneliti perkembangan perut dilakukan setelah dua minggu masa kawin.Bagian perut diraba dengan ujung jari telunjuk dan ibu jari, pelan-pelan ke arah belakang. Jika terdapat “tunas” sebesar kelereng, berarti kelinci telah hamil. Peternak yang telah berpengalaman bisa memeriksa kehamilan lebihawal, yaitu 7-8 hari setelah proses perkawinan terjadi. Pada umumnya kelinci yang pertama kali hamil, perut tidak nampak membesar walaupun waktumelahirkan sudah dekat. Kepastian kehamilan dapat diamati dengan memperhatikan nafsu makannya. Ketika badan kelinci bertambah besar dan nafsu makan semakin tinggi, dapat dipastikan kelinci tersebut sedang hamil, namun ketika nafsu makan biasa, perkembangan badannya tidak bertambah, berarti kelinci tersebut tidak sedang hamil.

8.  Proses Selama Kehamilan
            Kelinci yang sedang mengalami kehamilan membutuhkan perawatan yang lebih baik daripada biasanya. Perawatan dilakukan untuk menjaga kesehatan induk sekaligus anak yangdikandungnya, tujuannya agar induk melahirkan anak yang sehat dan induknyapun selamat. Perawatan yang diperlukan antara lain meningkatkan jumlah pakan yang diberikan, menjaga air minum jangan sampai kurang, menjaga ketenangan suasanakandang, menjaga sanitasi kandang dan lingkungan lebih baik.Selama mengandung, kelinci membutuhkan banyak air. Kecukupan air sangat membantu pertumbuhan janin, sekaligus menjaga kondisi kesehatan induk. Jika induk kekurangan air minum selama bunting, anak yang baru lahir dapat dimakanindunya sendiri. Selama kehamilan suasana kandang harus tenang.Udara bersih dan nyaman. Suasanan gaduh dan hiruk pikuk dapat membuat kelinci stress sehingga dapat menimbulkan keguguran. (Muslih.2010).
            Sanitasi kandang harus diperhatikan sebaik-baiknya. Kandang yang terawatt kebersihanya akan menjauhkan kelinci dari gangguan penyakit. Kandang danlingkungan yang bersih akan membuat kelinci hidup lebih tenang dan nyaman.Setelah usiakehamilan mencapai 27 hari, diletakkan kotak sarang didalam kandang Kotak sarang berfungsi sebagai liang dalam tanah untuk tempatberlindung. Alas kotak dilapisi rumput kering sebagai tempat bersarang.Sekitar dua tiga hari kemudian induk kelinci akan mencabuti bulu tubuhnyasendiri. Bulu diletakan di dalam kotak sarang,disaat seperti itulah kelincibersiap-siap melahirkan anaknya.
9.  Kelahiran Terencana
            Perkembangan kelinci dapat diaetur dengan kelahiran terencana.Kelahiranuntuk kelinci terjadi 31-32 hari sesudah perkawinan yang berhasil, karenakebuntinganb kelinci berlangsungselama 28-35 haari. Berikut inidata-data biologi kelinci :

·         Lama hidup                                    : 5-10 tahun
·         Lama produksi                   : 1-3 tahun
·         Lama bunting                     : 28-35 hari
·         Lama penyapihan                : 6-8 minggu
·         Umur dewasa                      : 4-10 bulan
·         Umur dikawinkan               : 6-12 bulan
·         Kawin sesudahberanak        : 1 minggu setelah anakdisapih
·         Siklus kelamin                    : poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
·         Siklus birahi                       : sekitar 2minggu
·         Periode estrus                     : 11-15 hari
·         Ovulasi                               : terjadi pada kawin (9-13 jamkemudian)
·         Fertilitas                             : 1-2 jam sesudah kawin
·         Jumlah anak lahir                : 4-10 ekor
·         Volume darah                     : 40ml/ kg berat badan
·         Bobot dewasa                     : bervariasi, tergantung pada ras.
10. Susu Induk
            Pada hari ke-30 sampai ke-32 anak kelinci sudah lahir.Pada umumnyakelincimelahirkanpada malam hari.Anak kelinci dilahirakn dalam keadaan tidak berbulu, buta dan tuli. Induk kelinci menyelimuti anak-anaknya agar tidak kedinginan. Seekor induk kelinci dapat melahirkan anak 4-12 ekor, namun rata-rata hanya6-8 ekor anak sekali melahirkan. Induk kelinci memiliki delapan puting susu, namun yang berfungsi baik hanya enam puting, sementara dua puting lainya yangterletak paling depan kurang berfungsi. Jika jumlah anak kelinci lebih darienam ekor, kemungkinan besar sisanya akan kekurangan susu.
            Air susu kelinci mengandung 120 gram protein dan 125 gram lemak per kg.Puncak produksi antara 12-28 hari laktasi (masa kelinci berproduksi susu) Setelah 28 hari laktasi, air susu mengandung 125 gram protein dan 186 gramlemak per kg. Produksi susu mulai berhenti setelah 45 hari menyusui. Selama menyusui, kelinci membutuhkan pakan yang sama baik mutunya ketikainduk kelinci hamil. Selama menyusui, seekor induk kelinci dapat mengkonsumsi 0,5-1,5 kg sayuran/rerumputan dan 200-400 gram konsentrat per hari. Selain itu, kelinci membutuhkan banyakair minum.Kecukupan air minum sangat membantu pertumbuhan anak kelincisehingga mampu berkembang dengan pesat (Muslih.2010).
11. Pertumbuhan Anak
            Tubuh anak kelinci mulai tumbuh bulu ketika berumur 7 hari.Mata mulai terbuka namun baru dapat bisa melihat ketika berumur 10 atau 11 hari.Ketika umur17 atau 18 hari anak kelinci mulai keluar dari kotak sarang. Sejak lahir sampaikeluar sarang, anak kelinci menyusu pada malam hari atau pagi hari. Setelah keluar dari kotak sarang, anak kelinci mulai belajar makan sendiri.Mereka meloncat-loncat, berlari-lari, makan rumput mengikuti jejak induknya.Karenaalat pencernaan belum begitu kuat, pakan ang diberikan jangan terlalu banyak mengandungserat kasar. Sambil belajar makan, anak kelinci masih menyusu pada induknya.
Anak kelinci disapih setelah mampu makan sendiri, umumnya paling lambatpada umur delapan minggu (56 hari). Mengingat pada minggu keenam (42 hari) susuinduk sudah tidak mengeluarkan ASI,  biasanya pada saat itu sang anak mulai disapih oleh induknya.Namun bisa juga sebenarnya anak kelinci disapih lebih awal.Derajat angka kematian anak kelinci tinggi, mencapai 20-25%. Kematian inimenyebabkan 5-6 ekor anak kelinci yang hidup waktu disapih (Muslih.2010).
 Anak kelinci yang disapih dapat sekaligus diteliti jenis kelaminya yang kemudian akan dikumpulkan antara jantan dengan jantan dan betina dengan betina. Setiap kelompoknya dipelihara dalam kandang tersendiri, yaitu kandang pembesaran atau kandangkoloni. Di kandang pembesaran anak kelinci dipelihara sampai umur empat bulan. Anak kelinci umur empat bulan dapat diseleksi untuk dipisahkan individu yang akan dikembangkan menjadi calon indukan baru. 

E. Peranan dan Manfaat Kelinci Bagi Kehidupan Manusia

Kelinci merupakan salah satu hewan yang diciptakan oleh Tuhan dengan berbagai manfaat. Kelinci memiliki banyak manfaat seperti dagingnya yang empuk dan lezat. Menurut penelitian para ahli, selain empuk dan rendah kolesterol, dagingnya dapat dijadikan obat dan dimasak dalam beranekaragam cara, yang terkenal sekarang tentunya sate kelinci. Daging kelinci dipercaya dapat digunakan sebagai obat yang mampu menyembuhkan atau minimal meredakan penyakit asma, infeksi tenggorokan, liver, dan asam urat. Daging kelinci ternyata mengandung suatu zat yang disebut senyawa kitotefin. Senyawa tersebut apabila digabungkan dengan senyawa lain seperti lemak omega 3 dan 9 disinyalir bisa sebagai penyembuh asma.
Senyawa kitotefin berfungsi untuk menstabilkan membran sel mastosit. Daging yang mengadung senyawa tersebut yaitu daging kelinci membentuk antibodi pada tubuh. Antibodi ini melekat pada sel mastosit yang bisa mencegah pecahnya membran. Pecahnya membran bisa membuat otot-otot polos saluran nafas berkontraksi. Hasilnya saluran nafas menyempit hingga terjadi asma.
Daging kelinci adalah pengobatan jangka panjang, maka dari itu disarankan untuk mengkonsumsinya secara rutin. Jangan dikhawatirkan halal atau tidaknya, karena Majelis Ulama Indonesia menetapkan hukum makan kelinci dengan pertimbangan surat permintaan direktur urusan agama Islam Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Departemen Agama RI dan surat Sekretaris Direktur Jenderal Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian RI. Memakan daging kelinci hukumnya halal.Selain daging, kotoran kelinci pun dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan biogas.Kotoran kelinci mengandung natrium yang tinggi dibanding kotoran hewan lainnya, sehingga sangat bagus sebagai pupuk organik bagi bunga-bunga dan buah-buahan. Air seni kelinci juga dapat digunakan sebagai penyubur tanaman.Kotoran kelinci sudah diusulkan sebagai biogas, namun tidak banyak yang memanfaatkannya, karena produk utama kotoran kelinci adalah pupuk.
 Kelinci dari jenis bulu panjang seperti England Anggora dan Rex memberikan manfaat lain. Selain indah dipandang dan lembut, jenis ini memiliki bulu-bulu yang panjang, sehingga dapat dijadikan bahan wol. Bulu kelinci dapat juga dipakai sebagai bahan pakaian berbulu, jaket, selendang, tas, dompet, boneka dan sebagainya. Kulit bulu ini menggantikan peran hewan langka seperti anjing laut dan beruang.Pasar kulit bulu kelinci mencakup daratan Eropa, Rusia, Amerika dan Asia.
 Kelinci dapat juga dibudidayakan agar dapat diambil manfaatnya secara maksimal. Yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi yang sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit dan penyediaan pakan. Dalam pemeliharaan perlu diperhatikan tempat atau kandangnya yang kering agar kelinci tidak mudah pilek, pengontrolan penyakit, perawatan dan pemberian pakan. Apabila kelinci tiak diurus dengan benar, dapat muncul penyakit bisul, kudis, eksim, penyakit telinga, kulit kepala, mata dan pilek.
Kelinci sebagai hewan peliharaanpun mempunyai manfaat, salah satunya adalah tanggungjawab. Dengan memelihara kelinci, otomatis kita mendapatkan tugas yang harus dipertanggungjawabkan. Tugas-tugas seperti memberi pakan yang benar, membersihkan kelinci dan juga kandangnya. Kelinci dapat juga menjadi teman yang dapat menghibur apalagi ketika stres. Sifat kelinci yang loyal pada sang majikan dan disiplin menjadi teman yang menyenangkan di rumah.


Bab III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Kelinci adalah hewan herbivora, karena itu makanan yang paling baik untuk kelinci adalah hijau-hijauan dengan di tambah konsentrat dan biji-bijian sebagai selingan agar pertumbuhan kelinci tersebut menjadi optimal. Hewan ini dapa dijadikan hewan ternak, namun di Indonesia hal ini masih jarang untuk dikembngkan.
Jenis kelinci yang dapat digunakan sebagai hiasan dan dapat pula digunakan bulunya yaitu jenis Angora, American Chinchilla dan Rex. Sedangkan kelinci yang bertujuan untuk di ambil daginganya yaitu jenis Belgian, Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand.












Daftar Pustaka
Kartadisastra. HR. 1995. Beternak Kelinci Unggul. Yogyakarta : Kanisius.
Manshur. Faiz. 2011. Kelinci I. Bandung : Nuansa .
Muslih. dkk. 2010. Tata laksana pemberian pakan untuk menunjang agrobisnis
kelinci
. Bogor : Balai penelitian ternak.
Sarwono. B. 1985. Beternak Kelinci Unggul. Jakarta  : Penebar Swadaya.
Sri lestari. CM dkk. 2010. Budidaya kelinci menggunakan limbah industry
pertanian dan inkonvensonal
. Semarang : Universitas Diponegoro.
Wikipedia. 2011. Kelinci. http://id.wikipedia.org/wiki/Kelinci. Diakses pada tanggal 8 Mei 2014  20.15 WIB.
Anonim. 2009. Kelinci Sebagai Hewan Hias. http://kelinci.wordpress.com/2009/02/26/kelinci-sebagai-hewan-hias/. Diakses pada 8 Mei 2014 20.30 WIB.
              Diakses pada 20 Desember 201115.15 WIB.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar